top of page

Cucuk Lampah: Upacara Klasik dalam Pernikahan Adat Jawa



cucuk lampah

Setiap daerah dan budaya di Indonesia memiliki adat istiadat pernikahan yang berbeda, termasuk dalam budaya Jawa. Salah satu upacara khas dalam pernikahan adat Jawa adalah cucuk lampah. Cucuk lampah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi turun-temurun dalam pernikahan adat Jawa, baik di Jawa Timur, Jawa Tengah, maupun Jawa Barat. Apa sebenarnya cucuk lampah? 


Ini Pengertian Cucuk Lampah dan Prosesnya


Apa yang Dimaksud dengan Cucuk Lampah?

Dalam konteks pernikahan adat Jawa, cucuk lampah adalah upacara yang berfungsi sebagai pembuka jalan di depan para pengantin. Ritual cucuk lampah dilakukan ketika pasangan pengantin dan kedua belah pihak keluarga memasuki area resepsi dan berjalan menuju pelaminan.


Dalam bahasa Jawa, "cucuk" berarti pemimpin, sedangkan "lampah" bermakna berjalan. Jadi, secara harfiah cucuk lampah mengacu pada pemimpin dari pasukan terdepan. 


Simbolisme dan Makna Cucuk Lampah

Tarian cucuk lampah tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga memiliki makna dan simbolisme yang dalam dalam kepercayaan masyarakat Jawa. Berikut adalah beberapa hal terkait cucuk lampah dalam kepercayaan masyarakat Jawa:


1. Cucuk Lampah adalah Penolak bala dan energi negatif

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, tarian cucuk lampah memiliki fungsi sebagai penolak bala. Tarian ini bertujuan mengusir energi negatif, terutama roh jahat yang dianggap bisa mengganggu kelancaran rangkaian resepsi. Cucuk lampah diharapkan dapat menjaga keamanan dan kesejahteraan pengantin serta keluarga.


2. Cucuk Lampah adalah doa dan harapan untuk kelancaran pernikahan

Selain sebagai penolak bala, cucuk lampah juga diiringi dengan doa dan harapan agar seluruh acara pernikahan berjalan lancar. Doa dan harapan ini biasanya disampaikan dalam bentuk nyondro atau dalam bahasa Jawa. Masyarakat Jawa meyakini bahwa doa yang disampaikan dengan tulus akan didengar oleh Sang Pencipta Alam dan memperoleh berkah-Nya.



Penari Cucuk Lampah

Penari cucuk lampah biasanya merupakan seorang pria yang mengenakan tata rias putra halus yang mencerminkan wibawa seorang pria. Penari ini mengenakan busana beskap dan kain jarik hingga ke betis. Beberapa aksesori yang melengkapi busana penari cucuk lampah antara lain blankon, stagen cinde, sabuk timang, kalung ulur, keris, dan selop Jawa.


Namun ada juga prosesi cucuk lampah yang melibatkan pasangan penari yang menyesuaikan dengan keinginan pengantin. Pasangan penari cucuk lampah dapat terdiri dari sepasang penari, penari pria saja, atau penari wanita saja. Jika terdiri dari sepasang penari, mereka akan berperan sebagai Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekartaji.


Kostum dan Aksesori dalam Cucuk Lampah

Dalam pernikahan adat Jawa, kostum dan aksesori yang digunakan dalam cucuk lampah memiliki keindahan dan kekhasan tersendiri. Berikut adalah beberapa hal terkait kostum dan aksesori dalam cucuk lampah:


1. Tata rias dan busana penari Cucuk Lampah

Penari cucuk lampah mengenakan tata rias putra halus yang mencerminkan wibawa seorang pria. Busana yang dikenakan meliputi beskap dan kain jarik hingga ke betis. Busana ini biasanya berwarna cerah, seperti merah atau kuning, yang melambangkan keceriaan dan kebahagiaan pernikahan.


2. Aksesori yang melengkapi busana

Aksesori yang melengkapi busana penari cucuk lampah termasuk blankon, stagen cinde (keris tumpal), sabuk timang (sabuk terbuat dari perak atau emas), kalung ulur, keris, dan selop Jawa. Aksesori tersebut merupakan simbol dari kekuasaan dan kejantanan penari cucuk lampah.


Prosesi Cucuk Lampah dalam Pernikahan Adat Jawa

Prosesi cucuk lampah dalam pernikahan adat Jawa melibatkan serangkaian langkah yang melibatkan rombongan pengantin beserta keluarga. Seorang penari cucuk lampah memimpin rombongan dengan gerakan halus yang diiringi oleh iring-iringan kirab. Berikut adalah rangkaian prosesi cucuk lampah dalam pernikahan adat Jawa:


1. Rombongan menuju pelaminan

Prosesi cucuk lampah dimulai ketika rombongan pengantin dan kedua belah pihak keluarga memasuki area resepsi dan berjalan menuju pelaminan. Rombongan ini dipimpin oleh seorang laki-laki yang berada di barisan terdepan, diikuti oleh gadis kecil patah sakembaran, pagar ayu dan pagar bagus, pasangan pengantin, orang tua kedua mempelai, dan barisan sanak saudara.


2. Gerakan dan tarian Cucuk Lampah

Penari cucuk lampah melakukan tarian penuh makna yang memimpin rombongan menuju pelaminan. Gerakan tarian cucuk lampah diawali dengan sesembahan kepada Sang Pencipta Alam sebagai simbol permohonan rida-Nya. Kemudian, penari cucuk lampah melakukan gerakan sebagai penghormatan kepada pengantin pria dan sebagai simbol pembuka jalan serta menyingkirkan rintangan.


3. Prosesi Ngidak Endog dalam Cucuk Lampah

Setelah pengantin bertemu, ritual selanjutnya adalah pengantin perempuan dan pria menjalani prosesi ngidak endog atau menginjak telur. Setelah pengantin pria menginjak telur, kakinya dibasuh dengan air kembang setaman oleh pengantin perempuan, lalu pengantin perempuan berjalan mengelilinginya. Ritual ini mengandung makna pengabdian pengantin perempuan sebagai istri dan pengantin pria sebagai suami dalam kehidupan rumah tangga.


4. Membalut Pengantin dengan Kain

Selanjutnya, pasangan pengantin dibalut dengan kain berwarna merah oleh ayah pengantin perempuan dan dihantarkan menuju kursi pengantin atau kuade. Ritual ini bermakna sang ayah membimbing pengantin dengan keberanian untuk memasuki hidup berumah tangga. Penari cucuk lampah kembali menunjukkan jalan menuju kuade. Setelah itu, pengantin duduk dan saling menyuapi makanan serta bertukar gelas minuman sebagai simbol pasangan suami istri yang saling mengisi, melengkapi, dan menguatkan.


5. Penari Cucuk Lampah Menghibur Pengantin

Setelah menjalani prosesi tersebut, penari cucuk lampah akan menari sebagai hiburan bagi pengantin. Biasanya mereka akan menari Karonsih jika berpasangan, yang merupakan simbol pengantin yang saling mencintai. Namun, ada juga yang menari Gambyong jika cucuk lampah hanya terdiri dari penari perempuan, tergantung pada konsepnya.



Perbedaan Tradisi Cucuk Lampah di Daerah Jawa

Meskipun cucuk lampah merupakan bagian tak terpisahkan dari pernikahan adat Jawa, namun terdapat perbedaan dalam pelaksanaan tradisi ini di berbagai daerah di Jawa. Berikut adalah beberapa perbedaan dalam tradisi cucuk lampah di daerah Jawa:


1. Cucuk Lampah dalam budaya Jawa Timur

Di Jawa Timur, cucuk lampah masih lestari dan menjadi bagian penting dari prosesi temu manten dalam budaya Jawa Timur. Penari cucuk lampah dapat berperan sebagai sepasang penari, penari pria, atau penari wanita. Pasangan penari cucuk lampah akan memulai gerakan dengan melakukan sembah kepada Sang Pencipta Alam dan pengantin pria sebagai simbol kesiapan mereka untuk menjalankan tugas.


2. Cucuk Lampah dalam budaya Jawa Tengah dan Jawa Barat

Selain di Jawa Timur, cucuk lampah juga dikenal dalam budaya Jawa Tengah dan Jawa Barat. Namun, terdapat perbedaan tradisi dalam pelaksanaan cucuk lampah di daerah ini. Misalnya, di Jawa Tengah, cucuk lampah sering kali diiringi dengan palang pintu yang saling berpantun, sedangkan di Jawa Barat, cucuk lampah adalah pengantar dan pembuka jalan pengantin pria yang akan bertemu dengan pengantin wanita.


Meskipun terdapat perbedaan dalam tradisi cucuk lampah di daerah Jawa, namun penting untuk menjaga dan melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari warisan budaya yang tak ternilai.



Nah, untuk kamu yang sedang mempersiapkan pernikahan, dan ingin melakukan pernikahan adat Jawa, namun masih bingung mengenai venue, WO dan vendor-nya, tidak adalah salahnya kamu memilih all-in pacakage dari Yes I Do yang pastinya anti-ribet dan terjangkau banget. 


Tidak usah ragu untuk klik di sini agar bisa konsultasi gratis dulu dengan tim Yes I Do. Tim Yes I Do akan siap mendengarkan ide konsep pernikahan impianmu dan membantumu mewujudkannya jadi kenyataan!




Wujudkan pernikahan impianmu

oranment-ring.png

Temukan inspirasi pernikahan, vendor, dan venue dengan harga terbaik.

Berhasil submit nomor handphone. Terima kasih.
Nomor handphone tidak boleh kosong
bottom of page