top of page

Arti Riasan Paes Jawa, Ternyata Punya Filosofi Dalam!



Pengantin perempuan yang menikah dengan adat Jawa mempunyai ciri khas tampilan dengan riasan paes pada wajah dan kepalanya.

Bukan sekadar riasan, ternyata paes Jawa mempunyai makna tersendiri pada tiap guratannya. Jika kamu ingin menikah menggunakan adat Jawa, berikut penjelasan makna paes Jawa dari berbagai daerah di Jawa yang wajib kamu tahu.

Apa Itu Paes Jawa?

Paes Jawa adalah riasan berupa lekukan-lekukan di dahi wanita. Paes biasanya berwarna hitam, namun pada pengantin adat solo basahan berwarna hijau. Riasan paes ini terbuat dari pidih, yaitu campuran malam atau sejenis lilin yang tidak terlalu kering, namun di saat yang bersamaan juga tidak meleleh.

Di masa modern, kini banyak makeup artist yang mengganti pidih dengan cairan celak atau eyeliner. Alasannya, selain lebih praktis, adalah karena eyeliner dianggap lebih aman di kulit.

Secara umum, paes Jawa terbagi menjadi dua jenis, yaitu paes gaya Yogyakarta dan gaya Solo. Secara spesifik, ada dua jenis paes Jawa Yogyakarta, yaitu Yogya Paes Ageng dan Yogya Putri. Sementara itu, Solo juga punya dua jenis, yaitu Solo Basahan dan Solo Putri.

Dalam tiap lukisan paes terdapat tuntunan dan doa untuk pengantin perempuan. Oleh karena itu, tidak heran bila hingga kini masih banyak pengantin yang mempertahankan tradisi dan memilih riasan tersebut di hari pernikahannya.

Baca juga: Pengertian Ijab Kabul, Bacaan, dan Tata Cara Pengucapannya

Perbedaan Paes Jawa Yogya dan Solo

Sepintas mungkin kamu tidak bisa membedakan mana paes Jawa asal Yogya dan Solo. Namun, ada beberapa perbedaan fundamental yang wajib kamu tahu.

Perbedaan pertama terletak pada warnanya. Jika paes Jawa Yogya menggunakan tinta berwarna hitam, paes Solo menggunakan warna kehijauan.

Sementara itu, dari segi bentuk paes Yogya lebih runcing dibandingkan paes Solo. Selain itu, paes Jawa dari Yogya juga memiliki bingkai emas dengan aksen payet emas atau biasa disebut prada yang mengikuti alur paes.

Baca juga: Tata Cara dan Prosesi Pernikahan Adat Minang Terlengkap

Arti di Balik Riasan Paes Jawa

Seperti sudah disebut sebelumnya, paes memiliki arti filosofis yang diterjemahkan ke dalam gambar riasan.

Berikut arti atau makna riasan paes Jawa dalam tiap bagiannya.

1. Gajahan

Di paes Jawa, lekukan paling besar yang dilukis di tengah dahi disebut gajahan. Gajahan biasanya dipakai di paes Solo dan berbentuk bulat seperti telur bebek. Arti paes ini melambangkan harapan agar seorang perempuan dihormati dan ditinggikan derajatnya.

2. Pengapit

Seperti terlihat dari namanya, pengapit paes Jawa adalah lekukan yang lebih runcing dan berada di kedua sisi gajahan. Sudutnya yang cukup runcing menjadi simbol pengendali gajahan. Tujuannya agar dapat berjalan lurus ke depan sehingga bisa menjalani rumah tangga bisa tanpa rintangan berat.

3. Penitis

Arti paes Jawa yang cukup mendalam adalah penitis. Penitis dilukis di samping pengapit dengan lekukan yang lebih kecil. Penitis melambangkan bahwa segala sesuatu harus memiliki tujuan dan efektif. Dalam praktiknya, kehidupan rumah tangga seharusnya bisa berjalan lancar, misalnya, jika sang istri bisa mengatur anggaran secara cermat.

4. Godheg

Di bagian tepi, terdapat lekukan yang menyerupai cambang. Lukisan paes Jawa ini disebut godheg. Arti paes Godheg ini menyimbolkan harapan agar kedua mempelai dapat bertindak secara bijaksana dan selalu introspeksi diri.

Baca juga: Prosesi Akad Nikah, Arti, dan Bacaan Akad Nikah yang Wajib Kamu Tahu

5. Cithak



Riasan paes jawa di bagian kepala sebenarnya sudah selesai, namun ada beberapa aksesori yang tidak boleh dilupakan meski opsional. Ada beberapa pengantin Jawa yang menggunakan riasan di tengah dahi, seperti orang India. Hiasan berbentuk belah ketupat ini disebut cithak dan merepresentasikan bahwa perempuan harus fokus dan setia.

6. Alis Menjangan

Riasan paes Jawa opsional berikutnya adalah alis menjangan. Dinamakan demikian karena alis dibentuk bercabang mirip tanduk menjangan. Filosofinya adalah karakter rusa yang diharapkan bisa diemban sang pengantin wanita pula, yaitu cerdik, cerdas, dan anggun.

7. Sanggul Bokor Mengkurep

Beralih ke bagian rambut, paes Jawa melengkapi riasan dengan sanggul bentuk bokor mengkurep yang kemudian ditutup dengan ronce kuncup melati atau tibo dodo. Meski terlihat sederhana, sanggul ini menyimbolkan harapan agar perempuan bisa mandiri dan bersyukur atas anugerah Tuhan.

8. Cundhuk Mentul

Terakhir, yang tak kalah penting dan sering kali dipilih untuk dipakai di atas riasan paes adalah hiasan kepala yang disebut cundhuk mentul. Hiasan ini bisa dipakai untuk rias paes Jawa Solo Basahan. Biasanya cundhuk mentul terdiri dari aksesori berbentuk menjangan, kupu-kupu, dan matahari.

Punya bentuk setengah melingkar, hiasan ini melambangkan harapan agar kehidupan pernikahan selalu disinari oleh matahari.

Jumlah pucuk cundhuk mentul biasanya bebas, namun harus berjumlah ganjil. Biasanya jumlah yang dipilih adalah sembilan.

Nah, itu tadi detail mengenai riasan paes Jawa, mulai dari jenis paes hingga arti di balik paes Jawa yang perlu kamu tahu.

Wujudkan pernikahan impianmu

oranment-ring.png

Temukan inspirasi pernikahan, vendor, dan venue dengan harga terbaik.

Berhasil submit nomor handphone. Terima kasih.
Nomor handphone tidak boleh kosong
bottom of page