top of page

19 Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Jawa

pernikahan adat jawa

Di dalam sebuah pernikahan, khususnya di Indonesia, pastinya kita menggunakan upacara adat berdasarkan daerah masing-masing. Prosesi pernikahan adat Jawa merupakan salah satu upacara yang mungkin sering kamu dengar saat ada acara pernikahan di tanah Jawa.


Bagi sebagian orang mungkin proses pernikahan adat Jawa seperti meneruskan tradisi semata berdasarkan sukunya. Padahal, setiap rangkaian acara dari awal sampai akhir memiliki makna tersendiri. Tujuannya tentu saja agar kedua mempelai bisa bahagia selamanya.



Deretan Prosesi Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya

pernikahan adat jawa

Untuk mengetahui apa saja prosesi pernikahan adat Jawa dan maknanya, simak ulasannya di bawah ini.


1. Pasang Tratag dan Tarub

Hal pertama saat akan melakukan prosesi pernikahan adat Jawa adalah pasang Tratag (dekorasi tenda) dan Tarub (hiasan dari janur atau daun kelapa muda) yang dipasang sebagai hiasan pintu masuk. Pemasangan Tarub ini sebagai penanda bahwa keluarga tersebut sedang mengadakan hajatan.


Pemasangan tersebut tentu memiliki makna yang dalam pada calon pengantin. Janur kuning yang melengkung memiliki makna sebagai pengharapan berkah dan juga kemakmuran untuk kedua mempelai seperti meminta cahaya pada Tuhan Yang Maha Kuasa.


2. Kembar Mayang

Selanjutnya ada ornamen bernama Kembar Mayang pada prosesi pernikahan adat Jawa. Ornamen tersebut dibentuk dari rangkaian akar, batang, daun, bunga, dan juga buah. Makna memakai Kembar Mayang ini adalah memberikan kebijaksanaan dan juga motivasi untuk kedua pengantin agar bisa menjalani kehidupan barunya dalam berumah tangga.


Secara umum, daun-daun yang beraneka ragam akan ditekuk pada sebuah batang pisang. Dengan begitu, nantinya akan menyerupai bentuk seperti gunung, cambuk, payung, burung, dan juga belalang.


3. Pasang Tuwuhan

Tuwuhan memiliki arti tumbuh-tumbuhan ini ditempatkan pada siraman. Selain itu, kamu juga bisa menambahkan buah-buahan seperti setandan pisang pada sisi-sisinya. Maksud dari memasang Tuwuhan ini adalah memberi harapan untuk pengantin segera diberikan keturunan.


4. Siraman

Di dalam prosesi pernikahan adat Jawa, kamu pasti sering menemukan acara siraman. Secara harfiah, siraman memiliki arti mandi dengan air. Di dalam ritual tersebut, akan ada tujuh orang yang menyiramkan air pada pengantin.


Nantinya, sang ayah mempelai wanita yang akan menyelesaikan ritual tersebut. Makna dari siraman ini adalah pembersihan diri sebelum menjalankan ritual selanjutnya yang lebih sakral. Selain itu, sang ayah juga akan menggendong mempelai wanita menuju kamar pengantinnya.


5. Adol Dawet

Orang tua mempelai wanita akan menyelenggarakan acara menjual dawet. Acara tersebut adalah memberi hidangan kepada para tamu undangan yang sudah hadir menyaksikan prosesi adat tersebut. Akan tetapi, penjualan dawet ini tidak dibayar dengan uang, tetapi dengan kreweng atau pecahan tembikar dari tanah liat.


Hal itu sebagai tanda bahwa pokok kehidupan berasal dari bumi. Nantinya, sang ibu mempelai akan melayani para pembeli dan sang ayah akan memayunginya. Makna dari kegiatan itu adalah memberikan contoh pada anak-anaknya bahwa di kemudian hari, mereka harus saling bergotong royong dalam membina rumah tangga.


6. Potong Tumpeng

Untuk kamu yang belum tahu, tumpeng adalah sajian nasi berbentuk kerucut dengan berbagai aneka lauk pauk. Lalu, lauk pauk tersebut akan ditata mengelilingi nasi di atas nampan bulat. Di dalam ritual adat Jawa, tumpeng identik dengan simbol kemakmuran dan juga kesejahteraan karena berbentuk gunung.

Prosesi pemotongan tumpeng ini dilakukan oleh ayah dan ibu pengantin. Bagian yang diambil adalah puncak dan tumpeng dan juga lauk pauknya.


7. Dulangan Pungkasan

Acara dilanjutkan dengan prosesi suapan terakhir oleh ayah dan ibu untuk calon pengantin. Hal itu sebagai tanda bahwa tanggung jawab terakhir dari orang tua untuk anaknya yang sudah menikah.


8. Tanam Rambut dan Lepas Ayam

Di dalam prosesi pernikahan adat Jawa, ada ritual tanam rambut dan lepas ayam. Menanamkan potongan rambut kedua calon mempelai memiliki maksud agar semua hal buruk yang mendekati kedua calon mempelai segera menjauh.


Setelah itu, dilanjutkan dengan pelepasan ayam jantan hitam. Makna melepaskan ayam ini adalah sebagai tanda kedua orang tua sudah mengikhlaskan anaknya hidup mandiri seperti ayam yang dapat mencari makanan sendiri.


9. Midodareni

Arti dari Midodareni pada prosesi pernikahan adat Jawa adalah bidadari. Maknanya yaitu sang calon pengantin terlihat cantik layaknya bidadari dari surga sebelum melepas masa lajangnya.


Pada malam tersebut, pengantin wanita akan ditemani oleh pihak keluarga saja dan dilarang bertemu dengan calon suaminya. Hal itu dikarenakan pengantin wanita akan diberikan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan pernikahan nantinya.



10. Upacara Pernikahan Adat Jawa

pernikahan adat jawa

Keesokan harinya, momen pernikahan telah tiba. Kedua pengantin akan bersumpah di hadapan penghulu, orang tua, wali, dan juga tamu undangan untuk meresmikan pernikahan secara keagamaan.


Di dalam upacara tersebut, kedua pengantin akan mengenakan pakaian tradisional adat Jawa berwarna putih. Maknanya adalah sebagai lambang kesucian kedua pengantin tersebut.


11. Upacara Panggih

Tahapan selanjutnya adalah upacara panggih atau temu manten yang berarti temu pengantin dalam bahasa Jawa. Pada upacara panggih, kedua pengantin yang telah resmi menikah dipertemukan sebagai sepasang suami dan istri.


Isi acara rangkaian upacara panggih ini berhubungan dengan memantapkan kedua mempelai pada saat membina rumah tangganya.


12. Balangan Gantal

Berikutnya ada ritual Balangan Gantal yang masih ada dalam proses temu manten. Pada bagian ini, gantal atau sirih yang diikat oleh benang putih akan saling dilempar oleh kedua pasangan.


Nantinya, pengantin pria akan melemparkan gantal ke dada pengantin wanita sebagai tanda hatinya sudah diambil sang kekasih. Begitu juga dengan pengantin wanita akan menunjukkan gantal ke lutut sang pria sebagai tanda bakti pada suami.


13. Ngidak Tagan

Ngidak Tagan adalah ritual menginjak sebutir telur mentah oleh mempelai pria. Tujuan dari ritual ini adalah sebagai harapan bahwa dia akan mendapatkan keturunan karena keduanya sudah bersatu. Setelah itu, sang istri akan membasuh kaki suaminya sebagai tanda kasih sayang dan juga berbakti padanya.


14. Sinduran

Sinduran merupakan ritual ketika kain sindur yang berwarna merah dan putih dibalutkan pada kedua pengantin. Maknanya adalah dapat memberikan keberanian bagi kedua pengantin agar bisa menjalani pernikahan dengan semangat dan terus bergairah.


Saat menjalani ritual ini, maka keduanya akan dibalut kain sindur sambil diantar menuju pelaminan oleh ayah sang mempelai wanita.


15. Bobot Timbang

Saat kedua pengantin duduk di kursi pelaminan, maka dilangsungkan ritual menimbang anak sendiri dan anak menantu oleh ayah pengantin wanita. Lalu, ibu pengantin akan naik ke atas panggung untuk menanyakan kepada sang ayah siapa yang lebih berat di antara keduanya.


Nantinya, sang ayah akan menjawab jika keduanya sama berat. Dengan percakapan tersebut, diharapkan kedua anak dapat mengetahui bahwa tidak ada perbedaan kasih sayang.


16. Minum Rujak Degan

Rujak Degan adalah minuman yang terbuat dari serutan kelapa muda. Ritual minum air kelapa ini dilakukan secara bergilir dalam satu gelas untuk satu keluarga.


Dimulai dari sang bapak lalu diteruskan pada sang ibu hingga sampai pada kedua pengantin. Air kelapa tersebut adalah lambang sebagai air suci yang mampu membersihkan rohani seluruh anggota keluarga.


17. Kacar Kucur

Ritual Kacar Kucur dilakukan oleh pengantin pria yang mengucurkan uang logam dengan bahan pokok seperti beras dan biji-bijian. Hal tersebut sebagai simbol bahwa mempelai pria bertanggung jawab dan memberikan nafkah pada keluarga.


18. Dulangan

Berikutnya ada ritual dulangan atau saling menyuapi sebanyak tiga kali. Hal ini juga sebagai simbol kedua pasangan akan saling menolong satu sama lain dan juga memadu kasih sampai tua.


19. Sungkeman

Prosesi pernikahan adat Jawa yang terakhir adalah sungkeman. Kedua mempelai akan berlutut di depan kedua orang tua masing-masing. Ritual ini mempunyai makna sebagai bentuk penghormatan karena sudah membesarkan mereka hingga akhirnya dapat menjalani kehidupan baru bersama pasangan.



Nah, itulah 19 prosesi pernikahan adat Jawa dan juga maknanya yang dalam. Untuk kamu yang sedang mempersiapkan pernikahan adat Jawa dan masih bingung tentang venue pernikahan atau pun vendor pernikahan lainnya, tidak ada salahnya jika kamu mempertimbangkan untuk menggunakan all-in wedding package dari Yes I Do. Paket pernikahan lengkap dari Yes I Do ini sangatlah terjangkau dan anti-ribet. Dijamin akan membuat persiapan pernikahanmu jadi less stressful.


Untuk itu, tidak perlu ragu dan langsung klik di sini untuk menghubungi tim Yes I Do dan melakukan konsultasi gratis atau bertanya lebih lanjut. Tim Yes I Do akan siap membantumu memuwujudkan pernikahan impianmu dengan budget yang lebih terjangkau namun tetap berkualitas tinggi.


rumah dua sejoli surabaya

Wujudkan pernikahan impianmu

oranment-ring.png

Temukan inspirasi pernikahan, vendor, dan venue dengan harga terbaik.

Berhasil submit nomor handphone. Terima kasih.
Nomor handphone tidak boleh kosong
bottom of page