top of page

17 Tata Cara dan Prosesi Pernikahan Adat Sunda Beserta Maknanya


Prosesi pernikahan adat Sunda masih banyak diadaptasi dalam rangkaian pernikahan masa kini karena cenderung bisa diadaptasi dengan mudah. Biasanya, prosesi pernikahan adat dilakukan sebelum dan saat dilangsungkannya acara pernikahan.

Adat Sunda masih banyak diadaptasi dan dipertahankan oleh sebagian besar masyarakat Jawa Barat. Meski sudah berpindah tempat tinggal, banyak mempelai wanita yang masih ingin mengadaptasi pakaian hingga prosesi acara adat Sunda yang cantik di pernikahannya.

Dalam beberapa kesempatan, prosesi adat yang dilakukan mungkin sudah dimodifikasi. Tak terbatas pada pakaian pengantin, biasanya ada beberapa rangkaian prosesi pernikahan yang juga dihilangkan. Meski begitu, setiap prosesi pernikahan adat Sunda juga memiliki makna.


Prosesi Pernikahan Adat Sunda Sebelum Hari H

Dalam rangkaian prosesi pernikahan adat Sunda, ritual adat yang dilakukan biasanya sudah dilakukan sebelum hari H. Ritual adat yang dimaksud sebenarnya sudah dimulai dari saat pertemuan keluarga. Nah, berikut inilah prosesi pernikahan adat Sunda sebelum hari H.


1. Neundeun omong

Sebelum melaksanakan pernikahan, biasanya calon pengantin pria (CPP) akan membawa keluarganya untuk bertemu keluarga calon pengantin wanita (CPW). Tahap ini disebut neundeun omong yang artinya menyimpan janji.

Kedua orang tua pihak pria akan berkunjung ke tempat tinggal pihak wanita untuk memastikan bahwa CPW belum menerima lamaran dari orang lain. Prosesi ini sering dilakukan pada zaman dahulu karena biasanya ada orang tua yang sudah bersepakat untuk menjodohkan anaknya.


2. Narosan

Narosan adalah rangkaian acara resmi yang mempertemukan pihak keluarga besar CPW dan CPP dan dikenal juga sebagai prosesi lamaran. Biasanya, pihak CPP memberikan cincin meneng atau cincin belah rotan sebagai tanda ikatan pada CPW.

Pada pertemuan ini juga biasanya kedua belah pihak keluarga mendiskusikan hari pernikahan. Sebagai isyarat, pihak CPP akan menyerahkan sirih beserta uang pengikat yang menjadi bukti kesediaan bahwa pihak pria bersedia membiayai prosesi pernikahan.



3. Seserahan

Setelah proses narosan, pihak CPW juga akan menyerahkan beberapa barang perlengkapan yang memiliki nilai. Biasanya, barang-barang ini akan digunakan juga oleh CPP seperti uang, pakaian, perabot rumah tangga, dan sebagainya. Sebagai balasan, pihak CPW juga dibolehkan memberi balasan dengan jumlah yang disarankan lebih sedikit dari pihak CPP.


4. Ngaras

Menjelang hari pernikahan, biasanya akan diadakan acara simbolis pada orang tua masing-masing calon mempelai. Acara simbolis ini juga diadakan bersamaan dengan acara pengajian. Prosesi adat ini biasanya dihadiri oleh keluarga dan teman terdekat.

Ngaras yang memiliki arti haru ini menjadi acara yang cukup sakral karena calon pengantin akan meminta restu pada orang tua. Tata caranya dilakukan dengan membasuh kedua kaki orang tua sebagai simbol penghormatan, bakti, dan terima kasih dari anak pada orang tua.


5. Ngecakeun aisan

Setelah prosesi ngaras, calon pengantin akan diikatkan menggunakan kain selayaknya digendong oleh sang ibunda. Ayah dari CPW akan berjalan di depannya dengan membawa lilin. Prosesi ini menggambarkan welas asih dari orang tua yang akan melepas anaknya.



6. Siraman

Selanjutnya, calon mempelai biasanya akan berjalan di atas tujuh helai kain ke tempat siraman. Prosesi di tempat CPW dilakukan dengan mencampur air yang berasal dari sumber mata air CPP, begitu pula sebaliknya. Air siraman akan dicampur dengan tujuh macam bunga dan dimandikan oleh orang tua serta sesepuh (yang dituakan) dengan jumlah ganjil.


7. Ngeuyeuk seureuh

Selesai prosesi siraman, biasanya ada pemuka adat yang dikenal sebagai pangeuyeuk untuk memimpin prosesi ngeuyeuk seureuh. Calon pengantin akan meminta izin dan doa restu dari orang tua diiringi lagu kidung yang haru dan khidmat.

Calon pengantin akan disawer beras, lalu dikeprak dengan sapu lidi sambil disertai pemberian nasihat. Setelah itu, calon pengantin akan melakukan pembelahan mayang jambe dan buah pinang dan menumbukkan alu ke dalam lumpang.


Prosesi Pernikahan Adat Sunda di Hari H

Selesai prosesi adat pra-pernikahan, ada pun ritual adat yang dilakukan pada saat hari pernikahan. Ritual biasanya sudah dimulai dari proses akad hingga resepsi yang masing-masing mengandung makna. Berikut ini prosesi pernikahan adat Sunda di hari resepsi berlangsung.


1. Ngabageakeun

Prosesi pernikahan hari H akan dimulai dengan penyambutan CPP oleh ibu dari CPW secara simbolik dengan mengalungkan bunga melati. Bunga melati yang harum melambangkan sambutan bahagia dari keluarga CPW, CPP akan berjalan diapit kedua orang tua pihak CPW.


2. Akad

Setelah diantarkan, CPP akan melangsungkan prosesi akad nikah. Prosesi ini biasanya akan dilangsungkan berdasarkan kepercayaan dan dilakukan oleh pemuka agama. Dalam prosesi pernikahan ini pula pernikahan akan dinyatakan sah secara hukum.



3. Sungkem

Setelah melangsungkan akad nikah, kedua mempelai akan meminta restu untuk terakhir dan memberikan penghormatan bagi orang tua. Prosesi ini biasanya menjadi simbol yang juga mengharukan karena orang tua sudah resmi melepas anaknya untuk berumah tangga.


4. Meuleum harupat

Prosesi ini dilakukan dengan membakar batang harupat yang dipegang pengantin pria dengan lilin. Setelah itu, batang itu dimasukkan ke dalam kendi berisi air oleh pengantin wanita. Artinya, istri memiliki peran untuk mendinginkan masalah yang membebani suami.


5. Nincak endog

Nincak endog memiliki arti meninjak telur yang dilakukan oleh pengantin pria. Prosesi ini melambangkan pengantin wanita yang masih gadis dapat memberikan keturunan setelah pernikahan. Setelah telur diinjak, pengantin wanita akan membasuh kaki suami sebagai lambang pengabdiannya.


6. Ngaleupaskeun japati

Japati adalah bahasa Sunda dari merpati yang dalam prosesi ini akan dilepaskan oleh ibu dari kedua mempelai. Prosesi ini melambangkan bahwa tanggung jawab sang ibunda pada kedua pengantin telah berakhir dan mengawali kehidupan pengantin sebagai suami istri.


7. Huap lingkung

Selanjutnya, prosesi huap lingkung yang menjadi simbol pengasuhan terakhir orang tua pada anak-anaknya. Dalam prosesi ini, pengantin akan disuapi oleh masing-masing orang tuanya.

Setelah itu, pengantin pria dan wanita juga saling menyuapi sebagai simbol saling merawat dan menjaga.

Selanjutnya dilakukan ritual pabetot bakakak yaitu saat pengantin pria dan wanita saling “berebut” ayam panggang. Potongan yang paling kecil kemudian dimakan bersama sebagai simbol bahwa rezeki yang diperoleh akan dibagikan secara adil.


8. Muka panto

Prosesi selanjutnya adalah muka panto yang artinya buka pintu. Pada prosesi muka panto, pengantin pria biasanya berada di bagian luar ruangan resepsi dan pengantin wanita berada di dalam ruangan. Simbol ini dilakukan dengan mengentuk pintu sebanyak tiga kali dan diikuti dengan sahut-menyahut pantun.


9. Nyawer

Setelah itu, akan dilakukan prosesi nyawer yang dilakukan sebelum pasangan pengantin naik ke pelaminan. Prosesi nyawer ini dilakukan dengan melemparkan beras kuning, permen, dan uang koin yang maknanya berlomba-lomba dalam mencari rezeki dan disayang keluarga.


10. Mapag Panganten

Untuk menyambut pengantin baru di pelaminan tempat merayakan hari bahagia, biasanya dilangsungkan prosesi mapag panganten yang artinya menjemput pengantin. Prosesi ini akan berupa rangkaian acara tarian yang meriah.

Biasanya, awal penjemputan dilakukan oleh lengser dan ambu yang akan melakukan tradisi gerak sembah dan mengucapkan rajah. Penari pengiring dan pembawa payung sudah berada di depan pengantin mengantarkan mereka ke kursi pelaminan. Si lengser akan mengucapkan rajah layaknya doa-doa untuk kebaikan pasangan yang baru menikah.


Itulah prosesi pernikahan adat Sunda yang masih sering diadaptasi dalam ritual pernikahan hingga saat ini. Prosesi yang detail dan cukup panjang ini menjadi rangkaian acara khidmat bagi keluarga dan pengantin karena maknanya yang indah bagi pernikahan.


(Rizkita Darajat)

Wujudkan pernikahan impianmu

oranment-ring.png

Temukan inspirasi pernikahan, vendor, dan venue dengan harga terbaik.

Berhasil submit nomor handphone. Terima kasih.
Nomor handphone tidak boleh kosong
bottom of page