Terdiri dari 38 provinsi membuat macam macam adat pernikahan di Indonesia begitu beragam. Mulai dari Sumatra hingga Papua mempunyai ciri khas masing-masing saat merayakan momen sakral yang menyatukan dua sejoli dan keluarganya itu.
Untuk kali ini, Yes I Do akan mengajakmu menelusuri macam macam adat pernikahan di Indonesia. Kami sudah memilihkan 17 macam-macam pernikahan yang unik dan beda dari umumnya.
Macam-macam Adat Pernikahan Unik di Indonesia
1. Adat Pernikahan Minangkabau
Dalam adat nikah Minang, Sumatra Barat pihak mempelai perempuan lah yang meminang laki-laki. Ini bisa dibilang unik, karena pada umumnya pihak laki-laki lah yang mendatangi kediaman calon mempelai perempuan untuk melamar.
Pada acara lamaran tersebut, pihak keluarga perempuan akan membawa seserahan serta uang japuik atau uang jemputan. Selain itu, ayah dari calon pengantin wanita tak terlalu memiliki andil, karena keputusan merupakan hak prerogatif pihak keluarga ibu.
2. Tradisi Pernikahan Suku Ogan
Suku Ogan merupakan salah satu suku di Sumatra Selatan yang mempunyai tradisi pernikahan unik. Dalam prosesi pernikahan mereka, pengantin laki-laki akan diberi rintangan dan dihalangi untuk bertemu dengan pengantin perempuan.
Nah agar bisa menemui calon istrinya, si mempelai laki-laki harus membawa benda-benda yang diminta oleh penjaga sang pengantin perempuan. Nama prosesi pernikahan adat di Indonesia ini adalah Pengadangan.
3. Pernikahan Adat Suku Osing
Suku Osing merupakan suku asli di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Orang-orang Osing mengenal tradisi pernikahan yang bernama Kawin Colong. Kata “colong” di sini bukan bermaksud pencurian atau mencuri ya.
Dalam tradisi ini, calon pengantin laki-laki menculik calon pengantin perempuan selama 24 jam. Kemudian, dia akan memilih seorang colok atau sesepuh yang dihormati di tempatnya untuk bernegosiasi dengan keluarga pihak perempuan.
4. Adat Nikah Orang Betawi
Dalam tradisi pernikahan orang Betawi, ada yang namanya Palang Pintu. Acara ini berisi laga pencak silat, adu pantun, hingga pembacaan ayat suci Al Quran dan salawat sebagai simbol ujian yang harus dilalui oleh mempelai laki-laki untuk mendapatkan restu keluarga perempuan. Bagi masyarakat Betawi, Palang Pintu adalah simbol perlindungan orang tua pengantin perempuan sebelum putrinya dipinang. Sementara itu, bagi pihak laki-laki, tradisi adat nikah ini menunjukkan kesungguhan untuk membangun rumah tangga.
5. Macam macam Adat Pernikahan Suku Sasak
Suku Sasak mendiami Pulau Lombok, dalam kesehariannya masyarakat suku Sasak menggunakan bahasa daerahnya sendiri. Sementara itu, dalam tradisi pernikahan, orang-orang Sasak mengenal yang namanya Kawin Culik.
Pada tradisi ini calon pengantin laki-laki harus menculik calon pengantin perempuan. Aksi ini sudah mendapatkan restu keluarga, tetapi tak boleh tertangkap atau menimbulkan keributan. Jika gagal, maka calon pengantin laki-laki harus membayar denda.
6. Pernikahan Suku Tidung
Salah satu pernikahan adat di Indonesia yang terunik adalah larangan ke toilet selama 72 jam atau tiga hari yang dipraktikkan oleh suku Tidung. Ketika melakukannya, kedua calon mempelai harus duduk bersila agar tidak kabur ke kamar mandi. Bagi masyarakat luar, tradisi pernikahan ini mungkin susah dilakukan, tetapi orang-orang suku Tidung sangat mudah melakukannya. Konon katanya, hal tersebut dilakukan agar kedua mempelai mendapatkan kehidupan pernikahan yang harmonis.
7. Pernikahan Adat Orang Cirebon Pugpugan
Orang-orang Cirebon melakukan Pugpugan dalam tradisi pernikahan mereka. Yang dimaksud dengan Pugpugan adalah lipatan ilalang atau daun kelapa tua yang ditaburkan di atas kepala kedua mempelai oleh orang tua pengantin wanita.
Ritual ini menggambarkan harapan kedua orang tua untuk rumah tangga yang penuh kesetiaan dan rukun hingga tua kelak. Pugpugan sendiri merupakan simbol kelanggengan dan keterikatan dalam hubungan rumah tangga.
8. Tradisi Begalan Orang Cilacap, Banyumas dan Purwokerto
Begalan merupakan tradisi pernikahan yang dilakukan oleh orang Cilacap, Banyumas dan Purwokerto. Biasanya dilakukan setelah selesai prosesi akad nikah kalau pengantinnya anak pertama & anak pertama, anak terakhir & anak terakhir serta anak pertama perempuan.
Saat melakukan ritual Begalan, ada beberapa barang yang diperlukan. Contohnya seperti brenong kepang (iyan, pedang wira, cething, siwur, kukusan, ilir dan lain-lain). Barang-barang ini biasanya digunakan untuk acara ruwatan.
9. Tradisi Pernikahan Suku Batak Sinamot
Sinamot adalah sebutan mahar atau pembayaran perkawinan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak paranak (laki-laki) kepada pihak parboru (perempuan). Dalam tradisi suku Batak, memberikan Sinamot adalah sebuah kewajiban.
Bagi pihak parboru, terutama orang tua mempelai perempuan, biasanya tidak rela kalau anaknya diboyong oleh pengantin laki-laki tanpa realisasi berupa Sinamot. Alasannya, ini merupakan tanda awal dari pembentukan keluarga.
10. Adat Pernikahan Orang Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta
Pernikahan orang Jawa bukan hanya identik dengan weton. Dalam tradisi Keraton DI Yogyakarta, pengantin laki-laki harus bermalam di daerah kediaman pengantin perempuan. Nah tradisi ini disebut Nyantri.
Biasanya si laki-laki ini dititipkan kepada rumah saudara atau tetangga pengantin perempuan. Walaupun si pengantin lak-laki bermalam di daerah kediaman pengantin perempuan, dia tak boleh bertemu dengan calon istrinya.
11. Bausung di Banjarmasin
Salah satu budaya pernikahan yang unik adalah Bausung, yaitu mengangkat kedua mempelai ke atas bahu dua orang laki-laki dari depan pintu rumah sampai ke tempat pemandiannya. Laki-laki pertama mengangkat mempelai pria, sedangkan kedua mengangkat mempelai wanita.
Laki-laki yang mengangkat kedua pengantin tentunya harus kuat dan pandai bersilat. Pasalnya, mereka berdua harus melakukan gerakan-gerakan dan tarian di hadapan semua orang hingga sampai ke pemandiannya.
12. Tradisi Pernikahan Suku Ambon
Suku Ambon juga mempunyai tradisi pernikahan yang unik, yaitu Masuk Minta. Ritual ini merupakan ritual pra-nikah yang terdiri dari beberapa tahapan, di antaranya terima surat bertamu, dan masuk mina nona. Pada proses ini, pihak laki-laki (Nyong) akan menyampaikan maksudnya untuk menikah dengan si pihak perempuan (nona). Kemudian, nona akan menyampaikan hal ini kepada kedua orang tuanya. Jika disetujui, maka pihak nona akan mengirim surat bertamu kepada nyong.
13. Mandailing dengan Tradisi Horja Haroan Boru
Tradisi Horja Haroan Boru biasanya diselenggarakan di kediaman pengantin laki-laki. Menyimbolkan perginya kedua pengantin dari rumah orang tua menuju rumah dua sejoli yang baru. Lalu mempelai wanita akan menari tor-tor sebagai simbol perpisahan. Horja Haroan Boru dilaksanakan sebelum Horja Godang (pesta besar). Dalam bahasa Jawa, tradisi Horja Haroan Boru sama dengan Ngunduh Mantu. Dalam tradisi ini, pengantin akan diarak dengan prosesi adat, serta barisan keluarga mempelai laki-laki.
14. Adat Nikah Toraja, Urrampan Kapa
Tahukah para calon brides, rakyat Toraja sudah mengenal perjanjian pra-nikah sejak zaman nenek moyang lho. Dalam tradisi pernikahan mereka, perjanjian pra-nikah Toraja ini disebut dengan Rampanan Kapa’. Ini adalah sebuah ritual di mana dua keluarga calon pengantin duduk bersama. Kedua belah pihak mendiskusikan aturan pernikahan dan hukuman yang akan diberikan jika sang istri atau suami melanggar ketentuan komitmen pernikahan mereka kelak.
15. Tradisi Nikah Madura, Nyedek Temo
Orang-orang Madura juga mempunyai cara sendiri untuk merayakan momen sakral pernikahan dua sejoli. Mereka menentukan tanggal pernikahan dengan menyediakan hal-hal simbolik untuk menentukan waktu pernikahannya. Salah satu pernikahan adat Jawa Timur ini disebut Nyedek Temo.
Misalnya, jika ingin pernikahan dilaksanakan dengan segera, maka mereka harus menyediakan pisang dan sirih. Nah barang bawaan yang dibawakan oleh pihak laki-laki sesuai dengan kemampuannya akan digelar di atas meja di depan pinisepuh (sesepuh). Beberapa waktu kemudian si pihak perempuan akan melakukan kunjungan balasan.
16. Ngekeb dan Mendeng-Dengenan (Suku Bali)
Tradisi ngekeb dan mendeng-dengenan merupakan tradisi pernikahan unik dari suku Bali. Dalam tradisi ngekeb, pengantin perempuan akan diarak keliling desa dengan dipayungi oleh kain putih. Tradisi ini bertujuan untuk menolak bala dan mendoakan kelancaran pernikahan. Sedangkan dalam tradisi mendeng-dengenan, kedua pengantin akan duduk berhadapan dan diayunkan oleh para tetua adat. Tradisi ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara kedua mempelai dan keluarga.
17.Sinamot (Suku Batak)
Tradisi sinamot merupakan tradisi pernikahan adat Batak Toba yang sarat makna dan filosofi. Tradisi ini melibatkan prosesi pemberian ulos, kain tradisional Batak, dari pihak keluarga pengantin laki-laki kepada pihak keluarga pengantin perempuan. Pemberian ulos ini memiliki makna sebagai simbol rasa syukur, kasih sayang, dan harapan untuk kehidupan pernikahan yang harmonis.
18. Pawai Warak Ngendhog (Jawa Timur)
Macam-macam adat penrikahan selanjutnya adalah tradisi pawai warak ngendhog merupakan tradisi pernikahan unik dari Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam tradisi ini, sepasang boneka raksasa yang terbuat dari jerami yang disebut "warak" akan diarak keliling desa. Warak jantan digambarkan menggendong warak betina yang sedang hamil, yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran bagi pengantin.
Itulah 17 macam-macam adat pernikahan unik yang ada di Indonesia. Tradisi mana yang akan kamu angkat dalam pernikahanmu?
Nah, untuk kamu yang sedang mempersiapkan pernikahan dan masih bingung tentang venue pernikahan atau pun vendor pernikahan lainnya, tidak ada salahnya jika kamu mempertimbangkan untuk menggunakan all-in wedding package dari Yes I Do. Paket pernikahan lengkap dari Yes I Do ini sangatlah terjangkau dan anti-ribet. Dijamin akan membuat persiapan pernikahanmu jadi less stressful.
Untuk itu, tidak perlu ragu dan langsung klik di sini untuk menghubungi tim Yes I Do dan melakukan konsultasi gratis atau bertanya lebih lanjut. Tim Yes I Do akan siap membantumu memuwujudkan pernikahan impianmu dengan budget yang lebih terjangkau namun tetap berkualitas tinggi.
Komentar