top of page

Panduan Lengkap Pernikahan Adat Bangka Belitung

Mia

pernikahan adat belitung
Sumber Pinterest

Seperti diketahui, Indonesia punya ratusan suku bangsa. Nah, salah satunya adalah suku Bangka atau Melayu Bangka yang tinggal di Kepulauan Bangka Belitung. Mereka punya tradisi unik dalam merayakan hari pernikahan.

Kali ini Yes I Do akan mengajak kamu untuk menelusuri keunikannya. Mulai dari proses pra pernikahan, pernikahan dan pasca pernikahan yang membuatnya beda. Namun, simak dulu yuk sekilas informasi tentang Bangka Belitung berikut.

Sekilas tentang Demografi Penduduk Kepulauan Bangka Belitung

Penduduk yang menghuni Kepulauan Bangka Belitung lebih dari 1.200.000 jiwa. Sebagian besar berasal dari suku-suku di Pulau Sumatra khususnya Bangka Belitung. Lalu termasuk di dalamnya suku Sekak, Sakai, Ameng Sawang, Bangsa Lom dan lainnya.

Jika mengonversinya ke dalam angka, maka jumlahnya sekitar 69%. Sementara sisanya berasal dari suku Jawa 8,34%, Tionghoa 8,17%, suku dari Sumatra Selatan 3,93%, Bugis 2,75%, Sunda 1,55%, Melayu 1,52%, Madura 1,27%, Batak 0,78%, dan Minangkabau 0,35%.

Selain itu, ada juga suku lain yang mendiami Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 2,31%. Kemudian dari segi kehidupan spiritual, masyarakat Bangka Belitung sangat menjunjung tinggi kehidupan dan kerukunan beragama.

Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam 90,30%. Lalu sisanya ialah pemeluk agama Buddha 4,17%, Kristen 3,41% (Protestan 2,11% dan Katolik 1,30%), Konghucu 1,98%, Hindu 0,08% dan Kepercayaan 0,06%.

Kondisi demografi penduduk Kepulauan Bangka Belitung ini sedikit banyak mempengaruhi tradisi pernikahannya. Lalu, seperti apa rangkaian acaranya? Apakah sama dengan pernikahan adat Sumatra lain? Yuk simak jawabannya.

Tradisi Pernikahan Adat Bangka Belitung

Suku Melayu yang mendiami Kepulauan Bangka Belitung tak lebih dari 2%. Namun, tradisi suku ini memberikan pengaruh besar terhadap tata cara pernikahan adat orang-orang Belitung. Setiap acara pernikahan vibesnya terasa sangat kental.

Nah, berikut beberapa tradisi dalam nikah adat ini.

Lamaran Dilakukan Kedua Belah Pihak

Pada pernikahan adat Belitung, pengantin laki-laki lah yang menunggu dijemput oleh pengantin wanita. Lalu, ketika sesi lamaran pun tak harus laki-laki yang melakukannya. Biasanya semua dilakukan berdasarkan inisiasi kedua belah pihak.

Penjemputan dan Pemberian Tip Aini

Ya betul, pihak yang menjemput pengantin laki-laki adalah pengantin perempuan. Namun, tetap ada kewajiban yang harus dilakukan oleh pengantin laki-laki. Dia harus memberikan tip aini (tipa) atau kotak yang berisi uang.

Nah, biasanya tip aini tersebut diletakkan di balik rangkaian bunga dekorasi.

Berjalan Menuju Kediaman Pengantin Perempuan

Dalam pernikahan adat Belitung, memberikan tip aini adalah ekspresi kebahagiaan pengantin laki-laki memiliki seorang istri. Nah setelah kotak berisi uang itu diberikan, selanjutnya kedua mempelai akan menuju kediaman pengantin perempuan.

Sepanjang perjalanan, musik rebana bakal mengiringi pengantin. Namun pengantin laki-laki tak bisa masuk begitu saja ke rumah mempelai perempuan. Dia harus merebut tiga pintu terlebih dahulu.

Berebut Lawang

Pada hari pertama, mempelai laki-laki harus mengetuk pintu pengantin wanita tanpa didampingi oleh kedua orangtuanya. Dia tak bisa masuk dengan mudah ke dalam rumah pengantin perempuan sebelum berebut lawang.

Nah, pada saat berebut lawang, perwakilan pengantin pria harus mengucapkan pantun. Nanti perwakilan pengantin perempuan akan membalasnya. Orang yang membalas pantun harus orang yang memasak nasi.

Berbalas pantun dengan tukang menanak nasi mempunyai filosofi tersendiri. Artinya pengantin laki-laki harus siap menafkahi istri dan anak-anaknya kelak. Nah, pintu pertama ini biasanya dibuat di halaman rumah.

Bertemu Pengulu Gawai

Jika sudah berhasil berebut lawang ke satu, maka masuklah pengantin laki-laki ke pintu kedua. Nah, pintu yang kedua ini disebut pengulu gawai atau pemimpin hajatan. Dia akan menanyakan maksud kedatangan pengantin laki-laki.

Selain itu, si pengulu gawai akan bertanya soal kesiapan pengantin laki-laki menjadi imam bagi istri dan anak-anaknya kelak. Jika si pengantin laki-laki “lulus ujian” di sini, maka barulah bisa memasuki pintu ketiga.

Masuk Pintu Ketiga yang Dikawal Mak Inang

Mak inang berarti perias pengantin, nah di pintu ketiga ini dia bertugas menanyakan sire rombongan (barang bawaan). Dia akan bertanya barang bawaan apa saja yang akan dibawa oleh rombongan pengantin laki-laki untuk menikahi pasangannya.

Jika mak inang sudah menyetujui, maka rombongan beserta seluruh barang bawaannya boleh masuk ke dalam. Kalau dalam pernikahan adat Jawa Timur, ini semacam seserahan pengantin laki-laki kepada pengantin wanita.

Biasanya  ada 17 jenis barang yang dibawa, karena angka tersebut merepresentasikan jumlah rakaat salat dalam sehari. Lalu di samping barang, rombongan pengantin laki-laki harus membawa uang berkelipatan lima (sebagai simbol salat lima waktu).

Apabila seserahan sudah diberikan, pengantin laki-laki dan perempuan dipertemukan untuk melangsungkan prosesi akad nikah.

Proses Bejamu adalah Proses Selanjutnya dalam Pernikahan Adat Bangka Belitung

Pada proses bejamu, kedua orangtua pengantin laki-laki dipertemukan dengan orang tua serta seluruh keluarga pengantin perempuan. Bejamu biasanya dilaksanakan pada hari kedua pernikahan setelah keluarga besar bersatu dalam ikatan pernikahan.

Di sini mak inang berperan sebagai pemandu seluruh prosesi, tak terkecuali pada proses tukar kue. Makna dari prosesi ini adalah mertua dan menantu harus saling mengingat dan menyayangi satu sama lain.

Mandik Bersimbor

Pada hari ketiga, pengantin setelah sah menjadi sepasang suami istri harus menjalani prosesi mandi air kembang tujuh rupa atau mandik besimbor. Setelah itu, keduanya menginjak telur dan berlari ke arah pelaminan.

Biasanya pada hari ketiga banyak tamu undangan. Mereka bisa ikut permainan menebak siapa yang akan sampai ke pelaminan terlebih dahulu, pengantin laki-laki atau perempuan. Konon, pengantin yang terlebih dahulu sampai akan dominan mengatur perjalanan rumah tangga.

Nah, itulah serangkaian acara dalam pernikahan adat Belitung.


Paket Exclusive Kami



Budaya Arab dan Tionghoa Mempengaruhi Baju Pernikahan Adat Bangka Belitung

Baju pernikahan adat Belitung dinamakan baju seting untuk pengantin perempuan dan kain cual untuk pengantin laki-laki. Pakaian ini merupakan hasil akulturasi dua budaya, yaitu Arab dan Tionghoa.

Baju nikah adat Belitung identik dengan warna merah. Nah, baju setingnya berbentuk baju kurung dengan hiasan manik-manik, dilengkapi ikat pinggang. Lalu ada hiasan bahu serta kalung keemasan.

Sementara itu, baju pengantin laki-laki menggunakan jubah model Arab. Kemudian dipadukan dengan selendang atau selempang. Pada bagian bawahnya, pengantin laki-laki biasanya menggunakan celana atau kain cual.

Sebagai informasi, kain cual adalah tenun ikat dengan teknik pembuatan yang rumit. Selain itu, pengantin laki-laki mengenakan penutup kepala yang warnanya senada dengan bajunya. Bagian sandal alas kaki menggunakan sandal Arab.

Idealnya, acara pernikahan adat Belitung berlangsung tiga hari, tetapi ada juga yang melaksanakannya sampai tujuh hari. 

Tips Melaksanakan Pernikahan Adat Bangka Belitung

Pernikahan adat Bangka Belitung merupakan salah satu tradisi yang mencerminkan kekayaan budaya dan keunikan masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung. Prosesinya yang meriah dan sarat makna, diiringi dengan keindahan dan filosofi yang terpancar dari baju pengantin adatnya, menjadikannya momen istimewa bagi kedua mempelai dan keluarga.

Berikut beberapa tips untuk melaksanakan pernikahan adat Bangka Belitung.


1. Pahami Adat Istiadat dan Tradisi Setempat

Langkah awal yang penting adalah memahami adat istiadat dan tradisi pernikahan adat Bangka Belitung secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari informasi dari berbagai sumber, seperti tetua adat, tokoh masyarakat, atau buku-buku tentang budaya Bangka Belitung. Memahami adat istiadat dan tradisi akan membantumu dalam mempersiapkan pernikahan yang sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku.


2. Libatkan Keluarga Besar dan Tokoh Adat

Pernikahan adat Bangka Belitung melibatkan peran aktif dari keluarga besar dan tokoh adat. Libatkan mereka dalam prosesi pernikahan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Hal ini akan memperkuat rasa kekeluargaan dan mempererat hubungan antar marga. Tokoh adat dapat membantu dalam memastikan kelancaran prosesi pernikahan dan memandu para tamu undangan sesuai dengan adat istiadat yang berlaku.


3. Gunakan Jasa Penyelenggara Pernikahan Adat (Opsional)

Jika kamu merasa kesulitan untuk mempersiapkan pernikahan adat Bangka Belitung sendiri, pertimbangkan untuk menggunakan jasa penyelenggara pernikahan adat. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni untuk membantumu melaksanakan pernikahan yang sesuai dengan tradisi dan adat istiadat.


4. Siapkan Busana Adat yang Lengkap dan Sesuai

Baju pengantin adat Bangka Belitung memiliki ciri khas yang unik dan kaya makna. Pastikan kamu menyiapkan busana adat yang lengkap dan sesuai dengan tradisi, baik untuk pengantin pria maupun wanita. Kamu bisa menyewanya dari penyedia jasa sewa busana adat atau membuatnya sendiri dengan bantuan penjahit yang berpengalaman dalam membuat baju adat Bangka Belitung.


5. Lengkapi dengan Dekorasi Adat yang Indah

Hiasi tempat pernikahan dengan dekorasi adat yang indah dan bermakna. Gunakan elemen-elemen tradisional Bangka Belitung seperti kain tenun, motif batik, dan ornamen khas daerah setempat. Dekorasi yang indah akan menambah suasana adat dan memperkaya pengalaman pernikahan kamu.


6. Sajikan Makanan Tradisional Khas Bangka Belitung

Sajikan berbagai hidangan tradisional khas Bangka Belitung dalam resepsi pernikahan. Sajian ini tidak hanya memanjakan lidah para tamu, tetapi juga menjadi cara untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Bangka Belitung. Pastikan kamu memilih hidangan yang sesuai dengan selera dan preferensimu dan pasangan.


7. Siapkan Hiburan Adat yang Meriah

Hiburan adat merupakan salah satu elemen penting dalam pernikahan adat Bangka Belitung. Kamu dapat menghadirkan pertunjukan tari tradisional, musik khas daerah, atau permainan adat untuk menghibur para tamu undangan. Hiburan adat akan menambah suasana kemeriahan dan keceriaan dalam pernikahan Anda.


8. Siapkan Suvenir Pernikahan yang Berkesan

Berikan suvenir pernikahan kepada para tamu undangan sebagai kenangan indah. Anda dapat memilih suvenir yang khas Bangka Belitung, seperti kerajinan tangan, produk lokal, atau makanan khas daerah. Suvenir yang berkesan akan membuat para tamu undangan selalu mengingat momen istimewa pernikahanmu.



Nah, untuk kamu yang sedang mempersiapkan pernikahan dan masih bingung tentang venue pernikahan atau pun vendor pernikahan lainnya, tidak ada salahnya jika kamu mempertimbangkan untuk menggunakan all-in wedding package dari Yes I Do. Paket pernikahan lengkap dari Yes I Do ini sangatlah terjangkau dan anti-ribet. Dijamin akan membuat persiapan pernikahanmu jadi less stressful.


Untuk itu, tidak perlu ragu dan langsung klik di sini untuk menghubungi tim Yes I Do dan melakukan konsultasi gratis atau bertanya lebih lanjut. Tim Yes I Do akan siap membantumu memuwujudkan pernikahan impianmu dengan budget yang lebih terjangkau namun tetap berkualitas tinggi.

Comments


Wujudkan pernikahan impianmu

oranment-ring.png

Temukan inspirasi pernikahan, vendor, dan venue dengan harga terbaik.

Berhasil submit nomor handphone. Terima kasih.
Nomor handphone tidak boleh kosong
bottom of page