Jika kamu orang Jawa atau berencana melamar orang Jawa untuk menikah, ada baiknya kamu mengetahui kebiasaan yang dilakukan adat Jawa, salah satunya berkaitan dengan hantaran. Ini penting untuk menunjukkan budayamu jika kamu orang Jawa, ataupun merebut hati keluarga calon pasanganmu jika pasanganmu adalah orang Jawa.
Sebab, di hadapan keluarga besar, hantaran lamaran bukan tidak bermakna. Hantaran menyimbolkan keseriusan, kesanggupan, sekaligus juga kultur. Nah, hal-hal tersebut bisa ditunjukkan melalui makanan atau kue-kue yang dijadikan hantaran.
Kue Hantaran Lamaran Adat Jawa, Rasanya Manis seperti Si Dia
Dalam tradisi Jawa, setidaknya ada tiga makanan yang wajib dibawa untuk hantaran. Makanan-makanan itu adalah wajik, jenang, dan jadah. Tiga makanan itu bisa dibilang paling familiar di kalangan orang-orang Jawa. Namun, ada beberapa kue lain yang bisa kamu jadikan opsi sebagai hantaran, yang tidak kalah dengan tiga kue tersebut. Berikut ini daftarnya:
1. Kue Jenang
Kue jenang adalah salah satu kue yang wajib ada dalam hantaran lamaran adat Jawa. Orang-orang Jawa sangat familiar dengan kue ini. Karena itu, setiap acara pernikahan adat Jawa, kue ini hampir pasti ada.
Kue ini berbahan dasar campuran tepung beras dan tepung ketan. Dalam pembuatannya, kue ini menggunakan santan dan gula jawa. Penggunaan gula jawa membuat kue ini berwarna coklat. Untuk rasa sendiri, kue jenang memiliki rasa manis. Teksturnya empuk dan lengket. Ditambah taburan wijen di atasnya, kue jenang juga terasa gurih di lidah.
2. Kue Kacang Hijau
Kue kacang hijau atau biasa juga disebut sebagai kue kura-kura cukup terkenal di adat jawa. Kue berwarna merah dan bentuknya seperti kura-kura ini memiliki rasa yang manis kacang hijau. Jika dikonsumsi, dua sampai tiga kue saja bisa cukup mengenyangkan.
Kue ini terbuat dari tepung ketan. Di dalamnya, diisi kacang hijau yang sudah ditumbuk hingga hancur. Dengan tumbukan kacang hijau dan ditambah penis, kue ini terasa sangat nikmat apalagi jika dikonsumsi sambil minum teh.
Kendati cukup populer di adat jawa, konon kue ini justru berasal dari budaya Tionghoa. Belum jelas bagaimana kemudian kue ini bisa sangat familiar di lidah orang jawa.
3. Kue Jadah
Selanjutnya adalah kue jadah. Kue ini sering dijumpai pada acara lamaran keluarga dengan adat jawa karena kerap dijadikan sebagai hantaran. Kue jadah atau biasa juga disebut sebagai uli ketan, berasal dari beras ketan yang ditanak.
Pembuatannya menggunakan campuran ketan, santan, gula, dan garam. Dalam prosesnya, pertama-tama, ketan dikukus, setelah itu ditumbuk hingga halus. Kue uli ketan pun kemudian dicetak dalam wadah.
Biasanya, kue jadah ini memiliki dua varian rasa yaitu manis dan asin. Teksturnya lengket. Dalam adat jawa, biasanya kue ini dijadikan hantaran oleh calon mempelai laki-laki.
4. Kue Wajik
Wajik adalah salah satu ragam kekayaan kuliner di Indonesia. Kue wajik berasal dari Jawa Tengah, tetapi telah menyebar ke berbagai daerah dengan penyebutan yang berbeda-beda. Di Sumatera, misalnya, wajik disebut sebagai kue pulut manis.
Wajik yang paling dikenal adalah wajik ketan yaitu wajik yang berasal dari beras ketan. Di tradisi jawa, kue ini kerap digunakan sebagai hantaran lamaran. Kue wajik disusun dengan cantik di atas nampan.
Kue wajik tidak menggunakan ketan berbentuk tepung atau ditumbuk seperti jenang dan jadah. Kue ini dibuat dengan menggunakan beras ketan yang dikukus kemudian dimasak dengan campuran santan, dan gula hingga berminyak dan terasa lembut.
Gula yang digunakan pada wajik biasanya adalah gula merah. Penggunaan gula merah membuat wajik menjadi berwarna coklat muda hingga coklat tua..
5. Kue Lapis
Kue yang cocok untuk hantaran adat jawa selanjutnya adalah kue lapis. Ini adalah kue khas Indonesia yang sangat populer di lidah orang jawa. Kue ini terdiri beberapa warna yang tampak berlapis-lapis yang membuatnya cantik. Karena itu, kue ini disebut kue lapis.
Kue lapis terbuat dari tepung beras, tepung kanji, santan, gula pasir, garam dan pewarna. Pewarna yang digunakan untuk kue lapis bisa terdiri dari pewarna makanan buatan atau pewarna alami. Pewarna yang sering digunakan adalah pandan (hijau) dan sirup bunga mawar (merah). Rasanya manis dan gurih.
Baca Juga: 13 Rekomendasi Kado Pernikahan yang Berguna
6. Kue Lapis Legit
Kue lapis legit seringkali dijadikan hantaran baik dari pihak calon mempelai laki-laki maupun perempuan di adat jawa. Sebenarnya, kue ini pertama kali ada sejak masa kolonial Belanda di Indonesia. Inspirasinya dari kue lapis di Eropa.
Dulu, lapis legit dibuat dari berbagai macam rempah-rempah yang memang sangat disukai oleh orang-orang Eropa, di antaranya adalah kapulaga, kayu manis, cengkih, bunga pala, dan adas manis. Dengan bahan-bahan itu, rasa kue ini sangat khas dengan aroma rempah. Namun saat ini, kue lapis legit biasanya dibuat dengan bahan-bahan yang sederhana.
Intinya, kue ini memiliki bahan dasar kuning telur, tepung terigu, gula, dan margarin. Rasanya manis dengan tekstur lembut yang kokoh.
Berbeda dengan kue-kue sebelumnya, kue lapis legit berbentuk lebih besar. Kurang lebih seukuran piring makan. Biasanya, kue lapis legit ini disajikan dengan dipotong kecil-kecil seukuran kartu nama. Kue ini sering dijadikan hantaran lamaran di adat jawa.
7. Putu Ayu
Yang terakhir adalah kue putu ayu. Kue ini mirip seperti bolu kukus. Namun, berbeda dengan bolu, putu ayu menggunakan parutan kelapa di bagian atasnya. Hampir seperti kue putu, tetapi rasanya berbeda. Meski sama-sama manis, putu ayu memiliki teksturnya yang lebih lembut dibanding kue putu.
Putu ayu sampai saat ini cukup populer. Kue ini sangat mudah ditemukan karena menjadi jajanan pasar. Bagi orang Jawa, putu ayu adalah salah satu kue yang wajib ada saat acara lamaran. Kue ini kerap dijadikan sebagai hantaran oleh pihak laki-laki ataupun perempuan.
Itulah kue-kue yang wajib ada untuk hantaran lamaran adat jawa. Rata-rata memang memiliki cita rasa manis. Sebab lidah orang jawa memang akrab dengan rasa manis.
